Tuesday, 24 March 2009

MARISSA HAQUE Bicara PKDRT Di Bondowoso

MARISSA HAQUE BICARA PKDRT DI BONDOWOSO

Di Bondowoso, pada tanggal 23 Feb 2008 yang lalu, istri dari IKANG FAWZI menjadi pembicara pada seminar yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Kebidanan dari POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG PROGRAM KHUSUS D3 KEBIDANAN DI DINAS KESEHATAN BONDOWOSO.

Ada tiga pembicara dalam Seminar tersebut yaitu mba ICHA panggilan akrabnya MARISSA HAQUE dengan mengambil tema PEMBENAHAN SISTEM DAN PRESPEKTIF GENDER DIDALAM PENANGANAN PKDRT, Kapolres Bondowoso menyampaikan makalahnya dengan judul ASPEK HUKUM DAN MEKANISME PENANGANAN TINDAK PIDANA PKDRT, sedangkan Mahasiswi Kebidanan mengambil judul tentang PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENDAMPINGAN KORBAN KDRT TERHADAP PEREMPUAN OLEH BIDAN.

Pada seminar tersebut hadir 700 peserta 80 % diantaranya Ibu-ibu dan para remaja putri, selebihnya adalah Kaum Adam, cukup menarik ya, banyak bener wanita yang hadir, mungkin hal ini berkaitan dengan topic yang dilemparkan yaitu “FENOMENA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA”

Menurut Mba ICHA didalam pemaparannya mengatakan bahwa sebagian besar penyebab dari terjadinya kekerasan dalam rumah Tangga ( KDRT ) adalah permasalahan ekonomi, perselingkuhan yang dilakukan oleh suami dan yang paling menarik adalah akibat para istri ngga bekerja, yang terakhir ini disebutkan oleh ICHA bahwa riset di Indonesia menyebutkan bahwa para suami akan lebih respek / menghormati istrinya apabila sang istri lebih kaya atau sang istri juga bekerja dan gajinya melebihi sang suami, karena menurut data yang ada rata2 istri yang diceraikan oleh suaminya sebagian besar tidak ada pekerjaan alias ibu rumah tangga ASELI LHO, oleh sebab itu saya berpesan bagi para ibu atau para wanita dewasa yang sudah punya pacar, cari pekerjaan yang cukup untuk menghidupi keluarga, jangan tergantung pada pekerjaan suami, kalau bisa gajinya melebihi suami/ pacar, biar ngga ditinggalin atau dilecehkan oleh sang suami ataupun sang pacar, tapi perlu juga diingat jangan lupakan keluarga dan anak-anak lho soalnya memang itu sudah kodratnya, pasti ibu2 dan remaja putrikan tau itu, oke itu aja deh laporannya semoga tips tadi bisa dimanfaatkan biar tidak terjadi KDRT dilingkungan anda, dan saya berharap agar keluarga di Indonesia menjadi sejahtera & HARMONY, sesuai lagunya PADI yg terbaru otre, eh eh eh ada info lagi mengenai undang2nya bahwa keterangan dari seorang saksi korban aja udah cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah lho !

( kalau biasanya 2 saksi untuk menjadi sah ) TIP’S bagi KORBAN KDRT: (1) Percayalah bahwa korban bukanlah pihak yang bersalah, pelakulah yg seharusnya mendapat hukuman atsa tindakan kejahatannya; (2) Apabila takut melapor ke Pihak yang berwajib carilah dukungan dari keluarga, teman, tetangga, yang dapat dipercaya, untuk membantu korban; (3) Cepat melapor ke Polisi terdekat, untuk mendapat perlindungan; (4) Jangan cepat-cepat membersihkan luka / jejak fisik dan simpanlah baik-baik barang bukti ( jangan dicuci dan dirubah keadaannya ) kemudian dokumentasikan bekas luka / jejak fisik, karena akan sangat berguna untuk pembuktian di Pengadilan; (5) Segera memeriksa diri ke Dokter dan Psikolog, karena tindak kekerasan sering menyisakan luka fisik & psikis, bahkan penyakit menular dan kehamilan.

Read more!

Tuesday, 10 March 2009

Marissa Haque Duta WWF untuk Badak Cula Satu Banten

Marissa Haque: Sang Duta yang Gigih memperjuangkan Pelestarian Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Selain menjadi anggota DPR komisi IV yang membawahi bidang lingkungan, Marissa Haque juga merupakan selebritis dan produser film yang sangat peduli pada kelestarian Badak Jawa. Kepeduliannya diwujudkan dengan kesediaannya menjadi Duta bagi Badak Jawa, yang jumlahnya tinggal kira-kira 50-60 ekor.

Sebagai duta, Marissa juga ikut menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pelestarian Badak, bahkan ia terlibat langsung dalam pembuatan film dokumenter tentang badak jawa yang saat ini masih dikerjakannya. Marissa selalu mengaitkan berbagai isu sosial ekonomi dengan pelestarian badak, karena kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. “Saya akan bantu untuk mencari pasar ekspor bagi patung-patung badak yang dibuat oleh masyarakat sekitar,” tegasnya.

Diskusi santai di areal food court ini tidak hanya membicarakan Badak Jawa saja, tetapi juga berbagai aspek pelestarian terkait lainnya yang tidak boleh diabaikan untuk menjamin kelestariannya, mulai dari isu Usaha Kecil Menengah (UKM) hingga isu pemberdayaan perempuan. Tim WWF-Ujungkulon dengan kompaknya berbagi cerita tentang berbagai upaya yang dilakukan untuk melestarikan Badak Jawa ditengah situasi pelanggaran batas hutan dan penebangan liar yang marak terjadi di sekitar TN Ujung Kulon.

Iwan ‘Podol’, peneliti WWF-Indonesia di Ujungkulon membahas keadaan hewan yang perburuannya sudah dihentikan sejak tahun 1990-an ini. Pengalaman sehari-hari dilapangan saat melaksanakan uapay pelestarian dan perlindungan badak jawa, mengalir lancar dari Pak Uus, anggota Rhino Patrol Unit dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Sementara Bapak Warca, ketua Koperasi Kagum dan Pak Komar dari Wakil Masyarakat Ujung Kulon bercerita bagaimana kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembuatan
kerajinan, khusunya patung badak, wisata lingkungan, dan penyaluran credit union di sekitar Taman Nasional berdampak positif bagi upaya perlindungan lingkungan secara keseluruhan.

Kegiatan lain yang dilakukan adalah demonstrasi pembuatan patung badak, demo pembuata T’shirt badak, pameran foto hasil tangkapan camera traps, dan tentunya acara door prize. Sesi tanya jawab antara para nara sumber dengan peserta sangat dinamis, tampaknya selain pemandu acaranya memang piawai memancing minat peserta, tampaknya masyarakat mulai menyadari arti penting ikut berperan serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Mudah-mudahan dimasa mendatang, bukan hanya Marisa Haque yang bersedia menjadi duta, tetapi muncul duta-duta lainnya dengan kegigihan dan keseriusan untuk melestarikan lingkungan.

Read more!

Monday, 9 March 2009

Marissa Haque Jadi Duta Batik Pertiwi Group

JOGJA (Joglosemar): Guna mendongkrak produk penjualan, gerai bisnis ritel batik dari Pertiwi Group, Batik Adiningrat dan Batik Ningrat memakai Marissa Haque sebagai duta batik.

Manajer Operasional Pertiwi Grup, Hilman Hakim kepada Joglosemar, Kamis (20/8) mengatakan, dipilihnya Marissa Haque sebagai Duta Batik Adiningrat dan Batik Ningrat dengan pertimbangan untuk lebih mempopulerkan citra Batik Adiningrat yang Elegan Klasik dan menjadi Trendsetter dan Batik Ningrat yang Dinamis dan Mapan baik dalam skala lokal maupun nasional.

“Targetnya adalah menanamkan dan meningkatkan citra produk Batik Adiningrat dan Batik Ningrat yang sesuai dengan karakter Marissa Haque yaitu cerdas, aktif, dinamis, mapan, wanita karier, banyak prestasi dan penuh kegiatan, keibuan, serta terkenal sebagai publik figur cukup lama.”
Sementara penandatanganan MoU Marissa Haque sebagai Duta Batik Adiningrat dan Batik Ningrat yang berlaku selama setahun tersebut, secara de facto diputuskan 23 Juli 2008, sedangkan secara de jure pada 1 Agustus 2008.

Pihak pertama yang menandatangani adalah Hilman Hakim selaku manajer operasional di Pertiwi Grup yang membawahi manajemen Batik Adiningrat dan Batik Ningrat dengan didampingi Novianna Sita Dewi selaku manajer pembelian dan Utami Purnamasasi selaku manajer pengembangan bisnis. Batik Adiningrat yang beralamatkan di Jalan Malioboro 73 dan Batik Ningrat yang berlokasi di Jalan Malioboro 23 ini merupakan gerai bisnis retail batik dari Pertiwi Group. (tor)

Read more!